Pembelajaran Berinovasi Meningkatkan Pencapaian Tujuan Pembelajaran

PEMBELAJARAN  BERINOVASI MENINGKATKAN PENCAPAIAN TUJUAN  PEMBELAJARAN
Oleh : Ice Rosmala Devi, S.Pd.

Pembelajaran menulis artikel ilmiah populer dengan capaian pembelajaran siswa mampu menentukan struktur artikel ilmiah popular dan siswa mampu mencari informasi ilmiah  menjadi hal yang membosankan dan dianggap sulit bagi sebagian siswa, terlebih jika dalam proses pembelajaran dilakukan oleh guru yang masih menggunakan metode klasikal, teoritis, dan kurang bervariasi. Hal ini tentu berpengaruh pada minat belajar siswa dalam menentukan struktur artikel ilmiah populer, mereka kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa kurang dapat memahami materi menulis artikel ilmiah populer dengan maksimal. Adapun nilai pengetahuan menulis cerpen siswa di SMP Negeri 1 Larangan  kelas 8 sebelum dilakukan pembelajaran inovatif rata-rata 70, hal ini menjadi renungan bagi saya untuk melakukan inovasi pembelajaran. Sebagai guru abad 21 tentu hal ini menjadi tantangan besar untuk dituntaskan, dengan harapan tujuan pembelajaran yang bermakna tercapai dan kompetensi menulis artikel ilmiah popular dengan capaian pemnelajaran menentukan struktur artikel ilmiah popular dan informasi ilmiah, siswapun meningkat. Tentunya perlunya inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Kata “inovatif” mengandung arti pengenalan hal-hal yang baru atau penemuan. Oleh karena itu, pembelajaran inovatif dapat diartikan sebagai pembelajaran yang dirancang oleh guru yang sifatnya baru tidak seperti biasanya dilakukan dan bertujuan untuk memfasilitasi siswa dalam membangun pengetahuan sendiri dalam rangka proses perubahan perilaku ke arah yang lebih baik sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh siswa.

Adapun aksi nyata saya sebagai seorang guru abad 21 agar pembelajaran menyenangkan di awal, tengah dan akhir pembelajaran ada ice breaking, untuk meningkatkan ketaqwaan dan meningkatkan kosakata. Dalam mengatasi   persoalan pembelajaran menulis artikel ilmiah populer yakni dengan melakukan beberapa langkah seperti identifikasi masalah, mencari sumber literatur penyebab masalah hingga penentuan akar penyebab masalah, lalu langkah kongkretnya adalah aksi nyata pembelajaran inovatif di kelas yang dilakukan sistematis dan komprehensif. Penyebab kekurangmampunya siswa dalam menulis artikel ilmiah populer yakni salah satunya  dari pihak saya sebagai guru yang belum memaksimalkan model dan media pembelajaran yang melibatkan TPACK ( Technological, Pedagogical, and Content, Knowledge) merupakan  alternatif yang dapat dijadikan acuan bagi praktisi pendidikan untuk mengembangkan model baru pembelajaran. TPACK menjadi suatu kerangka kerja yang mengidentifikasi pengetahuan, guru perlu mengajar secara efektif dengan kerangka teknologi. Konsep dasar TPACK lebih menekankan hubungan materi pelajaran, teknologi dan pedagogi (Haris J., Mishra, P dan Koehler, M, 2009). Interaksi antara tiga komponen tersebut memiliki kekuatan dan daya tarik untuk menumbuhkan pembelajaran aktif yang terfokus pada peserta didik. Langkah dalam kegiatan pembelajaran melibatkan TPACK yakni dengan memanfaatkan teknologi yang ada seperti penggunaan gawai dalam proses pembelajaran yang saya lakukan yakni siswa bersama kelompoknya menentukan struktur artikel ilmiah popular dan informasi ilmiah dari teks artikel ilmiah populer, lalu siswa manfaatkan gawai untuk mencari informasi dan sumber referensi, dalam prosesnya saya mengorientasi siswa pada masalah, mengorganisasi kerja peserta didik, membimbimbing penyelidikan individu atau kelompok, menyajikan atau mempresentasikan hasil karya, nampak setiap siswa dan kelompoknya antusias saling menanggapi hasil karyanya adalah kejadian yang  luar biasa bagi saya.
 
.
Hal ini akan berbeda jika siswa hanya diberi tugas menuangkan ide, gagasan secara individu sebuah artikel ilmiah populer  secara tekstual saja tentu tidak ada hal yang menarik. Guru inovatif melakukan alih media, dari struktur teks artikel ilmiah populer tekstual dialih media canva, yang tepat. Hal ini menjadi hal yang menyenangkan bagi siswa karena dengan canva, tentu semua visual siswa tercapai sehingga lebih memudahkan siswa dalam proses pemahaman menentukan struktur artikel ilmiah populer.Hasilnya nilai pengetahuan dan keterampilan siswa dalam menentukan struktur artikel ilmiah popular dan informasi ilmiah, setelah dilakukan perubahan model pembelajaran inovatif, media yang menarik, rata-rata nilai kompetensi menulis cerpen siswa menjadi 90
Selain media tentu saya sebagai guru abad 21 perlu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristis materi pelajaran, karakteristik siswa, dan karakteristik sekolah. Dalam hal ini untuk mencapai tujuan pembelajaran siswa dalam menulis artikel ilmiah popular maka guru menggunakan model pembelajaran PJBL ( Project Based Learning) yakni model pembelajaran yang menggunakan kegiatn sebagai inti pembelajaran. Peserta didik melakukan mengorientasi, mengorganisasi kerja, membimbing penyelidikan, menyajikan/ mempresentasikan dan melakukan evaluasi dan refleksi proses dan hasil penyelesaian masalah. Adapun langkah-langkah operasional pembelajaran PJBL antara lain : 1) Guru memberikan pertanyaan  pemantik, siswa dan guru melakukan tanya jawab yang terkait dengan artikel ilmiah popular 2) Siswa dikelompokkan dan guru membagikan LKPD dan menjelaskan Langkah-langkahnya. 3) Guru memantau dan membimbing aktivitas diskusi peserta didik 4) Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian, peserta lain menaggapi dengan bimbingan dari guru 5) Siswa bersama guru menganalisis tentang struktur artikel ilmiah popular dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 6) Setelah dilakukan inovasi pembelajaran hasil belajar siswa menentukan struktur artikel ilmiah popular dan informasi ilmiah nilai siswa  meningkat, siswa bersemangat belajar, lebih bertanggungjawab dengan tugasnya, pembelajaran lebih menyenangkan, pemahaman siswa  meningkat, tujuan pembelajaran berhasil dan tercapai.
Setelah dilakukan inovasi pembelajaran dengan pendekatan TPACK (Technological, Pedagogical, and Content, Knowledge) dan model pembelajaran PJBL ( Project Based Learning) maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran berhasil, tujuan pembelajaran tercapai, terjadi peningkatan nilai, baik perubahan nilai sikap seperti siswa menjadi lebih antusis, aktif  dalam belajar, tertantang untuk melakukan hal baru, siswa lebih berani berpendapat dengan penuh percaya diri, adapun peningkatan nilai pengetahuan diukur dari peningkatan nilai kognitifnya yakni dari rata-rata 70 menjadi 90, serta keterampilan siswa dalam menentukan struktur artikel ilmiah populer dan informasi ilmiah pun meningkat, siswa menjadi lebih kreatif memanfaatkan teknologi. Keberhasilan ini menjadi strategi guru untuk melakukan tindak lanjut ke depan. Adapun jika masih terdapat kekurangan akan menjadi perbaikan di masa mendatang. Rencana ke depan supaya lebih baik akan menggunakan model PJBL dan aplikasi teknologi quiziz, capcut, tik tok, dan blog.

 D DAFTAR PUSTAKA
1. Maya Lestari Gusfitri, Elly Delfia 221. Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP/MTS
2. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
3. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
4. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Jakarta: Grasindo. Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
5. Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK.
6. Bandung: Yrama Widya.
7. Kosasih Engkos dan Yoce A. Darma. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta: Nobel Edumedia.
8. Liliweri, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Citra Aditya. Pradopo, 
9.       https://www.pinhome.id/b;og/contoh-artikel/ 5 juli 2023
10.         http://kbbi.kemdikbud.go.id
11. Suswati. Neny dkk 2016. Antologi Parenting.Menjadi Generasi Pemutus. Bandar Lampung: Aura Publising
12  Noosari, Oky Eka .2018 .Ya Allah Aku Pengin Berhijab. Yogyakarta: Diva Press

Postingan populer dari blog ini

Dendam Cinta